Minggu, 04 Desember 2016

Kisah Sukses Pedagang Roti

 Pak Amar, begitu pendek namanya namun beliau begitu sabar dan telaten menjalani hidupnya untuk meniti keberhasilan usahanya. Pak Amar mulai berminat dan mengimpikan punya usaha industri roti dan bakery sejak bekerja di berbagai perusahaan bakery di Jakarta pada tahun 1998. Sampai tahun 2004 beliau telah berpindah setidaknya 3 perusahaan, dan telah belajar lebih dari sekedar membuat roti. Beliau juga mempelajari cara mengelola keuangan antara pengeluaran dan pemasukan, mengelola administrasi perusahaan, sampai bagaimana cara memimpin karyawan.
Sempat menjadi supir truk antar kota bahkan antar pulau, pada tahun 2007 beliau memberanikan diri dan merasa harus percaya diri memulai usaha pembuatan roti di kampung halaman istrinya. Pak Amar melakukan survey di wilayah Ciledug, Kabupaten Cirebon mengenai daya beli masyarakat dan minat warga setempat mengenai rasa roti serta kemasannya. Produksi roti perdana Pak Amar diawali dengan roti rasa cokelat dan keju. Pak Amar merasa sangat senang dengan sambutan pasar, banyak yang suka dengan roti buatannya. Sampai hari ini variasi rasa rotinya sudah mencapa 7 macam rasa.
Pak Amar pun tidak menutup salah satu rahasianya, tepung yang Beliau pakai yakni merk “Tepung Cakra Emas”, meski harga bahan bakunya dianggap banyak orang mahal namun seringkali mereka tidak memperhitungkan hasil akhirnya. Pak Amar telah memperhitungkan semuanya, selain perhitungan hasil akhirnya sebenarnya jadi murah, juga memuaskan para penjual dan para pelanggan. Pak Amar selalu mengutamakan bahan baku yang berkualitas namun dapat dipasarkan dengan harga yang terjangkau.
Perkenalan Beliau dengan pihak bank, di saat salah seorang marketing (RO) salah satu bank mikro di daerahnya mengajak beliau berdiskusi, ditemukanlah hambatan utama penyebab usaha susah berkembang. Pada tahun 2009, bermodal pinjaman dari bank tersebut, Beliau pindah rumah dari rumah yang tadinya kumpul dengan keluarga besar istri, ke rumah kontrakan yang cukup besar dan dijadikan juga sebagai tempat usaha. Solusi yang tepat, usahanya semakin berkembang, karyawan yang tadinya berjumlah 2 di awal usaha sekarang berkembang menjadi 12 orang, yang mana 10 orang sebagai tenaga pemasaran dan 2 orang sebagai tenaga produksi.
Bersama dengan bank mikro yang membantunya, Pak Amar sangat rajin dan disiplin membayar setoran untuk angsuran yang jatuh tempo, sekedar menabung, dan ikut bergabung kegiatan silaturahmi dengan para nasabah lain melalui “Kegiatan Pelatihan Nasabah bersama Bank Mikro”. Melalui kegiatan tersebut, ada materi yang sangat diingat oleh Pak Amar yakni target usaha di materi keuangan mikro dan 7 hal pembeda untuk memenangkan persaingan dalam materi manajemen pemasaran. Untuk target usaha, Pak Amar memiliki target induk dan target cepat, dengan adanya target usaha seperti yang ada di dalam materi keuangan mikro, Pak Amar sudah tidak merasa lagi usahanya berjalan di tempat. Sedangkan dengan 7 hal pembeda untuk memenangkan persaingan, Pak Amar merasakan keasyikan tersendiri untuk “meramu” strategi usahanya.

Saat ini Pak Amar menatap masa depan usahanya dengan rasa percaya diri tinggi, ada impian lain untuk membuka cabang usaha di tempat yang masih dipertimbangkannya, serta usaha baru yang sedang dipelajari kelebihan dan kekurangannya. Menjaga kepercayaan para pelanggan dan pihak Bank, buat Pak Amar adalah suatu keharusan yang tidak bisa ditawar, karena 2 hal ini menurutnya merupakan pangkal dari suatu keberhasilan usaha. Sikap pantang menyerah dan pelayanan yang prima merupakan ujung dari keberhasilan tersebut, tanpa melupakan rasa syukur kepada ALLAH SWT.


Menurut Pak Amar, kunci keberhasilan usahanya adalah:
  • Melakukan “survey kecil” untuk memprediksi potensi usaha yang akan dijalankan.
  • Menentukan segmen calon pembeli dengan cara mengetahui potensi daya beli masyarakat di lingkungan tempat usaha.
  • Melakukan penawaran barang dagangan tanpa rasa malu, percaya diri, dan pantang menyerah. Yakni dengan cara meyakinkan ke semua orang bahwa produknya dibuat dengan bahan yang berkualitas namun ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
  • Selalu membuat target usaha jangka pendek dan jangka panjang, agar usaha berjalan sesuai dengan harapan.
  • Memiliki ciri khas yang tidak ditemui pada produk lain.

Tidak ada komentar:
Write komentar